
Dengarkan Berita ini
Kementerian Kehutanan mengerahkan tim Manggala Agni Sumatera dalam operasi penanganan pasca bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat (11/12/2025). Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Thomas Nifinluri, mengungkapkan bahwa Manggala Agni beroperasi pada 4 posko perbantuan untuk mendistribusikan logistik serta operasi pembersihan fasilitas umum, rumah warga dan juga revitalisasi saluran air.
“Tim gabungan Manggala Agni ini telah memasuki hari kesebelas operasi kemanusiaan penanganan pasca bencana di Padang (Sumbar), Langsa (Aceh Timur), Besitang (Langkat, Sumut), Adian Koting (Tapanuli Utara, Sumut). Logistik yang didistribusikan meliputi sembako, obat-obatan, susu anak, popok bayi, dan juga pembalut.,” sambungnya.
Thomas mengungkapkan bahwa sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kehutanan, semua UPT Kemenhut diarahkan untuk melaksanakan upaya mitigasi bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan kesiapsiagaan, memastikan koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana serta menjamin keberlanjutan fungsi ekologis hutan.
“Manggala Agni sebagai brigade pengendalian kebakaran hutan, dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas tinggi pasti akan selalu hadir, untuk dapat membantu masyarakat terdampak sehingga dapat beraktifitas kembali. Manggala Agni bergerak dan berdampak,” ujarnya.
Thomas mengatakan saat meninjau lokasi di Kota Padang, bahwa operasi kemanusiaan dengan menerjunkan Manggala Agni ini sesuai dengan arahan dari Menteri Kehutanan untuk membantu masyarakat yang terdampak. Enam puluh personel Manggala Agni dari Provinsi Riau dan Jambi telah dikerahkan untuk membantu pembersihan lumpur dan pasir di Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
“Selain membantu melakukan pembersihan dan pembenahan rumah serta jalan yang terdampak bencana, Manggala Agni juga menyerahkan bantuan makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi warga terdampak yang membutuhkan,” pungkasnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Hartono, menyerahkan bantuan berupa karpet dan kebutuhan sehari-hari lainnya kepada masyarakat yang terdampak banjir (11/12/2025). Bantuan ini disalurkan sebagai bagian dari respon darurat Kemenhut melalui UPT atas bencana yang terjadi di Sumbar.
“Bantuan karpet ini sesuai dengan permintaan masyarakat karena banyaknya rumah yang masih terdampak lumpur dan genangan air akibat banjir sehingga membutuhkan alas lantai yang layak untuk aktivitas sehari-hari. Sebelumnya juga telah diserahkan bantuan berupa sembako yang berasal dari keluarga rimbawan di seluruh Indonesia,” ucap Hartono.
Hartono berharap dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban dari masyarakat yang terdampak, serta dapat beraktifitas kembali.
“Koordinasi akan terus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan masayarakat dengan menyesuaikan jenis bantuan dengan kebutuhan pada lokasi terdampak,” jelas Hartono.
Link terkait